Peringatan sebelum menggunakan simvastatin
Simvastatin adalah obat yang tidak boleh dikonsumsi secara sembarangan. Sebelum menggunakannya, pastikan Anda memahami hal-hal berikut:
-
Alergi
Informasikan pada dokter jika Anda memiliki alergi terhadap obat simvastatin atau alergi lainnya.
-
Gangguan medis tertentu
Beritahukan pada dokter apabila Anda pernah mengidap penyakit hati, gangguan ginjal, dan mengonsumsi alkohol.
-
Kehamilan
Sampaikan pada dokter bila Anda berencana atau sedang hamil. Simvastatin dapat membahayakan kondisi janin.
-
Menyusui
Meski simvastatin belum diketahui bisa mengalir ke dalam ASI atau tidak, tetap beritahukan pada dokter bila Anda menyusui. Pasalnya, kemungkinan ini tetap ada.
-
Obat-obatan tertentu
Beritahukan pada dokter mengenai semua obat yang Anda konsumsi. Penggunaan simvastatin bersama obat-obatan tertentu dapat meningkatkan risiko masalah otot.Beberapa contoh obat yang bisa memicu efek samping tersebut bila digunakan bersama simvastatin adalah cyclosporine, danazol, gemfibrozil, nefazodone, antibiotik seperti clarithromycin, erythromycin, telithromycin, obat antijamur seperti itraconazole dan ketoconazole, obat hepatitis C seperti boceprevir dan telaprevir, serta obat HIV/AIDS seperti atazanavir, cobiscistat, darunavir, fosamprenavir, indinavir, dan nelfinavir.
-
Kalangan lanjut usia
Simvastatin dapat menyebabkan kerusakan jaringan otot rangka. Kondisi ini berpotensi memicu gagal ginjal.Orang lanjut usia dan orang dengan penyakit ginjal atau gangguan tiroid lebih rentan terhadap efek samping tersebut.Penyimpanan simvastatin juga tidak boleh sembarangan. Obat ini perlu disimpan pada suhu ruangan, serta jauh dari cahaya dan kelembapan. Namun Anda juga tidak disarankan menaruhnya di tempat dengan suhu dingin, seperti lemari obat di kamar mandi.Kisaran suhu penyimpanan berbeda-beda pada tiap produsen. Untuk pastinya, tanyakan pada dokter maupun apoteker yang melayani Anda.